Berburu Sunrise di Bukit Gunung Nini Pangalengan

berburu-sunrise-di-bukit-gunung-nini-pangalengan

Berburu Sunrise di Bukit Gunung Nini Pangalengan. Bukit Gunung Nini di Desa Pulosari, Pangalengan, kini resmi jadi buruan sunrise nomor satu di Bandung Selatan. Ketinggian 1.550 meter di atas permukaan laut membuatnya pas untuk melihat matahari terbit di atas lautan awan, dengan latar Gunung Wayang, Malabar, dan hamparan kebun teh yang hijau tanpa batas. Akses hanya 2–3 jam dari Bandung kota, tiket masuk Rp15.000 per orang, parkir Rp5.000–Rp10.000, dan di Desember 2025 pengunjung akhir pekan bisa mencapai 800–1.000 orang per hari. Spot ini viral karena sunrise-nya yang “bersih” tanpa halangan, plus bonus kabut tipis yang bikin foto terlihat seperti lukisan. BERITA VOLI

Rute dan Waktu Terbaik untuk Berangkat: Berburu Sunrise di Bukit Gunung Nini Pangalengan

Ada dua jalur utama:

  1. Jalur motor/mobil sampai puncak (jalan cor blok, cukup mulus, 10 menit terakhir agak curam).
  2. Jalur trekking dari basecamp (30–45 menit, tanjakan sedang, cocok yang suka olahraga pagi). Berangkat paling lambat jam 04.00 dari Bandung biar sampai sebelum 05.30. Sunrise terbaik terjadi sekitar 05.40–06.00, tergantung cuaca. Di musim hujan seperti sekarang, datanglah saat langit cerah (cek aplikasi cuaca 1 hari sebelumnya). Bawa senter kepala atau HP, jaket tebal, sarung tangan, dan alas kaki anti-slip—suhu bisa 12–14°C dan embun pagi licin.

Spot Foto dan Panorama yang Bikin Speechless: Berburu Sunrise di Bukit Gunung Nini Pangalengan

Begitu sampai puncak, langsung disuguhi platform kayu lebar dengan beberapa gardu pandang. Yang paling hits adalah “Sarang Burung”—bangunan bambu dua lantai yang menjorok ke jurang, jadi bisa foto seolah terbang di atas awan. Di sebelah timur ada hamparan kebun teh yang membentang lurus, pas untuk foto silhouette atau golden hour. Kalau beruntung dapat sea of clouds, matahari terbit perlahan muncul dari balik Gunung Wayang seperti bola api raksasa, warnanya oranye-merah membara, lalu dalam 10 menit cahaya keemasan menyapu seluruh lembah. Banyak yang bilang ini salah satu sunrise terindah di Jawa Barat setelah Bromo dan Sikunir, tapi jauh lebih mudah dijangkau dan tidak terlalu ramai.

Fasilitas dan Kuliner Penutup Manis

Area puncak sudah dilengkapi toilet bersih, mushola kecil, dan beberapa warung 24 jam. Sarapan andalan: nasi goreng kampung, roti bakar cokelat keju, mie rebus telur, plus kopi atau susu jahe hangat—harga Rp15.000–Rp25.000 per porsi. Jagung bakar dan ubi rebus juga selalu ada. Banyak pengunjung bawa tikar sendiri, duduk santai di rumput sambil nunggu sunrise, lalu sarapan bareng setelah puas foto-foto. Parkiran luas, ada ojek motor kalau males jalan kaki dari bawah, dan sinyal telepon masih kencang—cocok buat langsung upload story atau reels.

Kesimpulan

Sunrise di Bukit Gunung Nini adalah kombinasi sempurna antara akses mudah, harga murah, dan panorama kelas dunia. Satu kali datang, kamu bakal ngerti kenapa orang rela bangun jam 3 pagi hanya untuk 15 menit keajaiban matahari terbit. Di akhir 2025 ini, saat semua orang cari tempat healing sebelum tahun baru, Gunung Nini menawarkan momen sederhana tapi berkesan: hanya kamu, angin dingin, dan matahari yang pelan-pelan menyapa hari baru. Bawa teman atau pasangan, atau datang sendiri juga nggak masalah—pemandangannya cukup besar untuk dibagi, tapi cukup pribadi untuk dirasakan sendiri. Slot parkir akhir tahun mulai penuh, jadi kalau mau dapat spot terbaik, berangkat lebih pagi lagi. Siapkah kamu menyambut 2026 dengan sunrise paling cantik di Pangalengan?

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *